Senin, 30 April 2012

pergaulan bebas


Pergaulan bebas
Pergaulan bebas merupakan kalimat yang menggambarkan akan suatu peristiwa atau kejadian akan suatu pergaulan yang melewati batas-batas norma dalam pergaulan itu sendiri.
Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif .Memang istilah ini diadaptasi dari budaya barat dimana orang bebas untuk melakukan hal-hal diatas tanpa takut menyalahi norma-norma yang ada dalam masyarakat. Berbeda dengan budaya timur yang menganggap semua itu adalah hal tabu sehingga sering kali kita mendengar ungkapan “jauhi pergaulan bebas”. pergaulan bebas dimana usia bukanlah menjadi pembatas. Tetapi yang banyak terjadi pergaulan bebas adalah remaja,dan orang dewasa tetapi tidak menutup kemungkinan anak-anak dibawah umur.
Remaja adalah masa peralihan antara tahap anak dan dewasa yang jangka waktunya berbeda-beda tergantung faktor sosial dan budaya. Pada kondisi ini remaja sangat labil karena mereka masih mencari jati dirinya. Dimana mereka beringinan dirinya dianggap gaul dan dewasa dengan menirukan orang lain. Apabila mereka tidak didukung pendidikan,sekolah,orang tua dan agama yang kuat akan terjerumus ke hal – hal yang merugikan banyak pihak, terutama dirinya sendiri.
A.    Macam-macam pergaulan bebas:
1. seks bebas
2. narkoba
3.kehidupan malam, dan lain-lain.
Seks bebas:
Dengan terus berkembangnya teknologi, maka informasi yang salah tentang seksual mudah sekali didapatkan oleh para remaja, sehingga media massa dan segala hal yang bersifat pornografis akan menguasai pikiran remaja yang kurang kuat dalam menahan pikiran emosinya, karena mereka belum boleh melakukan hubungan seks yang sebenarnya yang disebabkan adanya norma-norma, adat, hukum dan juga agama (Soetjiningsih, 2004, pp. 139-140).
Apabila anak remaja sering dihadapkan pada hal-hal yang pornografi baik berupa gambar, tulisan, atau melihat aurat, kemungkinan besar dorongan untuk berhubungan secara bebas sangat tinggi, bisa lari ketempat pelacuran atau melakukan dengan teman sendiri. Hal-hal yang merugikan dari perilaku terhadap seks bebas tidak akan terjadi, apabila individu memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang kuat.
Ada beberapa faktor yang dianggap menimbulkan perilaku seksual pada remaja, diantaranya perubahan hormon pada masa pubertas yang dapat meningkatkan hasrat seksual remaja, penyebaran informasi yang salah misalnya dari buku-buku dan film porno, penundaan usia kawin karena norma-norma yang berlaku bahwa tidak boleh melakukan hubungan seksual sebelum menikah, serta kurangnya pengetahuan yang didapat dari orang tua dikarenakan orang tua menganggap hal tersebut tabu untuk dibicarakan (Sarwono, 2011, pp. 187-188).

Pergaulan bebas sering kali mewarnai kehidupan anak muda dewasa ini,oleh sebab itu tidak heran jika masa depan akan generasi muda terus merosot jauh,karena pengaruh dari pergaulan bebas.
Sehingga jalan terakhir untuk seks bebas adalah aborsi untuk menghilangkan jejak. Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah)
Berdasarkan survey:
Amerika Serikat, terdapat 87% pelajar SMU melaporkan telah melakukan hubungan seksual. Di Thailand, terdapat 37% remaja umur 15-19 tahun telah berhubungan seks. Di Korea, sebanyak 36% pelajar SMU telah melakukannya juga. Di indonesia, menurut survey yang dilakukan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) pada tahun 2001 di lima kota yaitu, Kupang, Palembang, Singkawang, Cirebon, dan Tasikmalaya, menunjukkan bahwa sebanyak 16,46% dari remaja berumur 15 sampai 24 tahun mengaku telah berhubungan seks (PKBI Pusat. 2001).

Dari survei yang juga dilakukan oleh Pilar Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Semarang tahun 2004 tentang cara berpacaran remaja didapatkan bahwa, saling ngobrol 100 %, berpegangan tangan 93,3 %, mencium pipi/ kening 84,6 %, berciuman bibir 60,9 %, mencium leher 36,1 %, saling meraba (payudara dan kelamin) 25 %, dan melakukan hubungan seks 7,6 %. Khusus untuk yang melakukan hubungan seks, pasangannya adalah pacar 78,4%, teman 10,3 % dan pekerja seks 9,3 %. Alasan mereka melakukan hubungan seks adalah coba-coba 15,5 %, sebagai ungkapan rasa cinta 43,3 %, kebutuhan biologis 29,9 %. Sedangkan tempat untuk melakukan hubungan seks adalah rumah sendiri/ pacar 30 %, tempat kos /kontrak 32 %, hotel 28 %, dan lainnya 9 % (PKBI Semarang. 2004).
Dengan pengetahuan yang remaja yang kurang, maka sangatlah mungkin jika membuat mereka salah dalam bersikap dan kemudian mempunyai perilaku terhadap seksualitas. Perilaku seksual remaja kota Semarang tahun 2010 aktivitas pacaran yang sampai dengan intercourse 14,1% dibanding dengan cara yang lain, usia pertama kali melakukan intercourse, prosentasi paling besar adalah pada usia 18 – 20 tahun. Pasangan yang melakukan hubungan seksual intercourse lebih dari 4 kali pada 3 bulan terakhir 45%, tempat melakukannya 41% di rumah sendiri atau pacar, alasan melakukan intercourse karena wujud ungkapan sayang dengan pacar 51% (PKBI Semarang. 2010).
Narkoba:
Narkoba merupakan obat yang dapat menenangkan saraf,menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan rasa mengantuk. Tetapi jika dipakai terus menerus dan dalam jumlah yang banyak akan menimbulkan dampak yang tidak baik untuk kesehatan serta kecanduan. Dalam dunia kedokteran zat adiktif ini sangat diperlukan tetapi dalam jumlah atau kadar yang sedikit yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit sebelum dan setelah melakukan pembedahan.
Dewasa ini bukan saja dalam dunia kedokteran yang menggunakan zat adiktif tersebut tetapi masyarakat luas.apalagi para remaja dan orang dewasa,karena kurangnya pemahaman yang mendasar tentang zat adiktif tersebut sehingga masyarakat luas pun ikut menggunakan zat tersebut.
Narkoba memiliki dampak negative yang sangat besar dibandingkan keuntungannya,oleh sebab itu sampai saat ini usaha pemerintah untuk melakukan pencegahan akan penggunaan narkoba terus ditingkatkan. Oleh sebab dampaknya yang sangat merugikan sehingga ada kalimat yang mengatakan “say no to drugs”.
Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.
Jenis jenis narkoba
  • Opiat (opium): dikenali sebagai narkotik adalah bahan yang digunakan dalam perubatan untuk menidurkan atau melegakan kesakitan,tetapi mempunyai potensi yang tinggi untuk menyebabkan ketagihan.Sebahagian daripada opiat ,seperti candu,morfin,heroin dan kodein diperoleh daripada getah buah popi yang terdapat atau berasal dari negara-negara Timur Tengah dan Asia.Lain-lain jenis opiat seperti metadon adalah dadah sintetik/tiruan.
  • Ganja: tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
  • Amfetamin: Amfetamin atau Amphetamine atau Alfa-Metil-Fenetilamin atau beta-fenil-isopropilamin, atau benzedrin, adalah obat golongan stimulansia (hanya dapat diperoleh dengan resep dokter) yang biasanya digunakan hanya untuk mengobati gangguan hiperaktif karena kurang perhatian atau Attention-deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada pasien dewasa dan anak-anak. Juga digunakan untuk mengobati gejala-gejala luka-luka traumatik pada otak dan gejala mengantuk pada siang hari pada kasus narkolepsi dan sindrom kelelahan kronis. Pada awalnya, amfetamin sangat populer digunakan untuk mengurangi nafsu makan dan mengontrol berat badan. Merk dagang Amfetamin (di AS) antara lain Adderall, dan Dexedrine. Sementara di Indonesia dijual dalam kemasan injeksi dengan merk dagang generik. Obat ini juga digunakan secara ilegal sebagai obat untuk kesenangan (Recreational Club Drug) dan sebagai peningkat penampilan (menambah percaya diri atau PD). Istilah “Amftamin” sering digunakan pada campuran-campuran yang diturunkan dari Amfetamin.
  • Kokain: senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat. Kokaina merupakan alkaloid yang didapatkan dari tumbuhan koka Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan. Daunnya biasa dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”. Saat ini kokaina masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokaina diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfina dan heroina karena efek adiktif.
  • Alkohol: minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.

Latar belakang pemakai narkoba:
1.      Depresi
2.      Coba-coba
3.      Pengaruh lingkungan
Depresi
Orang-orang yang mengalami depresi akan menggunakan obat-obat tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan ketenangan dari permasalahnnya. Karena obat-obatan tersebut mengandung zat yang dapat menenangkan pikiran seseorang serta orang yang menggunakan obat obat tersebut sering melakukan imajinasi yang tinggi sehingga mereka selalu merasa bahagia.
Coba-Coba
Ciri-ciri makhluk hidup adalah rasa ingin tahu yang selalu menyelimuti pikiran manusia. Para remaja sering mencoba segala sesuatu yang baru tanpa memikirkan sebab dan akibat apalagi remaja merupakan masa peralihan dari anak ke tahap dewasa dimana masa mencari jati diri dalam hal ini pemikiran mereka masih labil.


Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi pergaulan seseorang.bila seorang anak yang mula-mulanya belum tahu apa-apa tentang obat obat terlarang,Dia bisa mengetahuinya lewat teman teman bermainnya yang memperkenalkan atau memberikan penawaran kepada anak tersebut. Tanpa disadari anak tersebut akan mencoba menggunakan dan akhirnya anak tersebut kecanduan.jadi lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan seseorang.
Dampak dari pergaulan bebas:
  1. Kemandulan
  2. AIDS/HIV
  3. Kelainan pada saraf
  4. Kematian
  5. Infeksi virus disekitar kandungan
  6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita),
  7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
  8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
  9. Kanker hati (Liver Cancer).
10.Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) dll.

Penanggulannya:
  1. Hindari pacaran didalam kamar baik di hotel,kost-kostan.
  2. Hindari mencoba-coba segala sesuatu tanpa memikirkan sebab dan akibat.
  3. Hindari teman yang akan menjerumuskan kita pada pergaulan bebas.
  4. Belajar menolak segala Sesuatu yang belum kita ketahui dengan jelas.
  5. Melakukan atau mengikuti kegiatan-kegiatan yang membangun seperti ibadah,organisasi-organisasi.
  6. Mengakses informasi yang sewajarnya.
  7. Hindari menonton,membaca segala sesuatu yang porno.
Pada dasarnya kita sebagai manusia adalah makhluk social,bermasyarakat artinya makhluk bergaul tetapi pergaulan yang seperti apa yang  harus kita laksanakan.apakah pergaulan yang dapat membangun atau mengembangkan karakter kita atau sebaliknya, jadi pandai-pandailah memilih dan memilah akan kehidupan ini

_ semoga dapat membantu_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar