Pergaulan bebas
Pergaulan bebas
merupakan kalimat yang menggambarkan akan suatu peristiwa atau kejadian akan
suatu pergaulan yang melewati batas-batas norma dalam pergaulan itu sendiri.
Pergaulan bebas
sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif .Memang istilah ini diadaptasi dari budaya barat
dimana orang bebas untuk melakukan hal-hal diatas tanpa takut menyalahi
norma-norma yang ada dalam masyarakat. Berbeda dengan budaya timur yang
menganggap semua itu adalah hal tabu sehingga sering kali kita mendengar
ungkapan “jauhi pergaulan bebas”. pergaulan bebas dimana usia bukanlah menjadi
pembatas. Tetapi yang banyak
terjadi pergaulan bebas adalah remaja,dan orang dewasa tetapi tidak menutup
kemungkinan anak-anak dibawah umur.
Remaja adalah masa
peralihan antara tahap anak dan dewasa yang jangka waktunya berbeda-beda
tergantung faktor sosial dan budaya. Pada kondisi ini remaja sangat labil
karena mereka masih mencari jati dirinya. Dimana mereka beringinan dirinya
dianggap gaul dan dewasa dengan menirukan orang lain. Apabila mereka tidak
didukung pendidikan,sekolah,orang tua dan agama yang kuat akan terjerumus ke hal – hal yang
merugikan banyak pihak, terutama dirinya sendiri.
A. Macam-macam pergaulan bebas:
1. seks bebas
1. seks bebas
2. narkoba
3.kehidupan malam, dan lain-lain.
Seks bebas:
Dengan terus
berkembangnya teknologi, maka informasi yang salah tentang seksual mudah sekali
didapatkan oleh para remaja, sehingga media massa dan segala hal yang bersifat
pornografis akan menguasai pikiran remaja yang kurang kuat dalam menahan
pikiran emosinya, karena mereka belum boleh melakukan hubungan seks yang
sebenarnya yang disebabkan adanya norma-norma, adat, hukum dan juga agama
(Soetjiningsih, 2004, pp. 139-140).
Apabila anak remaja
sering dihadapkan pada hal-hal yang pornografi baik berupa gambar, tulisan,
atau melihat aurat, kemungkinan besar dorongan untuk berhubungan secara bebas
sangat tinggi, bisa lari ketempat pelacuran atau melakukan dengan teman
sendiri. Hal-hal yang merugikan dari perilaku terhadap seks bebas tidak akan
terjadi, apabila individu memiliki
kesadaran dan tanggung jawab yang kuat.
Ada
beberapa faktor yang dianggap menimbulkan perilaku seksual pada remaja,
diantaranya perubahan hormon pada masa pubertas yang dapat meningkatkan hasrat
seksual remaja, penyebaran informasi yang salah misalnya dari buku-buku dan
film porno, penundaan usia kawin karena norma-norma yang berlaku bahwa tidak
boleh melakukan hubungan seksual sebelum menikah, serta kurangnya pengetahuan
yang didapat dari orang tua dikarenakan orang tua menganggap hal tersebut tabu
untuk dibicarakan (Sarwono, 2011, pp. 187-188).
Pergaulan
bebas sering kali mewarnai kehidupan anak muda dewasa ini,oleh sebab itu tidak
heran jika masa depan akan generasi muda terus merosot jauh,karena pengaruh
dari pergaulan bebas.
Sehingga
jalan terakhir untuk seks bebas adalah aborsi untuk menghilangkan jejak. Aborsi atau
abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum
waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah)
Berdasarkan survey:
Amerika Serikat,
terdapat 87% pelajar SMU melaporkan telah melakukan hubungan seksual. Di
Thailand, terdapat 37% remaja umur 15-19 tahun telah berhubungan seks. Di
Korea, sebanyak 36% pelajar SMU telah melakukannya juga. Di indonesia, menurut
survey yang dilakukan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) pada
tahun 2001 di lima kota yaitu, Kupang, Palembang, Singkawang, Cirebon, dan
Tasikmalaya, menunjukkan bahwa sebanyak 16,46% dari remaja berumur 15 sampai 24
tahun mengaku telah berhubungan seks (PKBI Pusat. 2001).
Dari survei yang juga
dilakukan oleh Pilar Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Semarang
tahun 2004 tentang cara berpacaran remaja didapatkan bahwa, saling ngobrol 100
%, berpegangan tangan 93,3 %, mencium pipi/ kening 84,6 %, berciuman bibir 60,9
%, mencium leher 36,1 %, saling meraba (payudara dan kelamin) 25 %, dan
melakukan hubungan seks 7,6 %. Khusus untuk yang melakukan hubungan seks,
pasangannya adalah pacar 78,4%, teman 10,3 % dan pekerja seks 9,3 %. Alasan
mereka melakukan hubungan seks adalah coba-coba 15,5 %, sebagai ungkapan rasa
cinta 43,3 %, kebutuhan biologis 29,9 %. Sedangkan tempat untuk melakukan
hubungan seks adalah rumah sendiri/ pacar 30 %, tempat kos /kontrak 32 %, hotel
28 %, dan lainnya 9 % (PKBI Semarang. 2004).
Dengan
pengetahuan yang remaja yang kurang, maka sangatlah mungkin jika membuat mereka
salah dalam bersikap dan kemudian mempunyai perilaku terhadap seksualitas.
Perilaku seksual remaja kota Semarang tahun 2010 aktivitas pacaran yang sampai
dengan intercourse 14,1% dibanding dengan cara yang lain, usia pertama
kali melakukan intercourse, prosentasi paling besar adalah pada usia 18 – 20
tahun. Pasangan yang melakukan hubungan seksual intercourse lebih dari 4
kali pada 3 bulan terakhir 45%, tempat melakukannya 41% di rumah sendiri atau
pacar, alasan melakukan intercourse karena wujud ungkapan sayang dengan
pacar 51% (PKBI Semarang. 2010).
Narkoba:
Narkoba merupakan obat
yang dapat menenangkan saraf,menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan rasa
mengantuk. Tetapi jika dipakai terus menerus dan dalam jumlah yang banyak akan
menimbulkan dampak yang tidak baik untuk kesehatan serta kecanduan. Dalam dunia
kedokteran zat adiktif ini sangat diperlukan tetapi dalam jumlah atau kadar
yang sedikit yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit sebelum dan setelah
melakukan pembedahan.
Dewasa ini bukan saja
dalam dunia kedokteran yang menggunakan zat adiktif tersebut tetapi masyarakat
luas.apalagi para remaja dan orang dewasa,karena kurangnya pemahaman yang
mendasar tentang zat adiktif tersebut sehingga masyarakat luas pun ikut
menggunakan zat tersebut.
Narkoba memiliki dampak
negative yang sangat besar dibandingkan keuntungannya,oleh sebab itu sampai
saat ini usaha pemerintah untuk melakukan pencegahan akan penggunaan narkoba
terus ditingkatkan. Oleh sebab dampaknya yang sangat merugikan sehingga ada
kalimat yang mengatakan “say no to drugs”.
Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan
narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali
hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia
produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19
tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia
40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.
Jenis
jenis narkoba
- Opiat (opium): dikenali sebagai narkotik
adalah bahan yang digunakan dalam perubatan untuk menidurkan atau
melegakan kesakitan,tetapi mempunyai potensi yang tinggi untuk menyebabkan
ketagihan.Sebahagian daripada opiat ,seperti candu,morfin,heroin dan
kodein diperoleh daripada getah buah popi yang terdapat atau berasal dari
negara-negara Timur Tengah dan Asia.Lain-lain jenis opiat seperti metadon
adalah dadah sintetik/tiruan.
- Ganja: tumbuhan budidaya penghasil
serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya,
tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat
pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa
sebab).
- Amfetamin: Amfetamin atau Amphetamine
atau Alfa-Metil-Fenetilamin atau beta-fenil-isopropilamin, atau benzedrin,
adalah obat golongan stimulansia (hanya dapat diperoleh dengan resep
dokter) yang biasanya digunakan hanya untuk mengobati gangguan hiperaktif
karena kurang perhatian atau Attention-deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD) pada pasien dewasa dan anak-anak. Juga digunakan untuk mengobati
gejala-gejala luka-luka traumatik pada otak dan gejala mengantuk pada
siang hari pada kasus narkolepsi dan sindrom kelelahan kronis. Pada
awalnya, amfetamin sangat populer digunakan untuk mengurangi nafsu makan
dan mengontrol berat badan. Merk dagang Amfetamin (di AS) antara lain
Adderall, dan Dexedrine. Sementara di Indonesia dijual dalam kemasan
injeksi dengan merk dagang generik. Obat ini juga digunakan secara ilegal
sebagai obat untuk kesenangan (Recreational Club Drug) dan sebagai
peningkat penampilan (menambah percaya diri atau PD). Istilah “Amftamin”
sering digunakan pada campuran-campuran yang diturunkan dari Amfetamin.
- Kokain: senyawa sintetis yg memicu
metabolisme sel menjadi sangat cepat. Kokaina merupakan alkaloid yang
didapatkan dari tumbuhan koka Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika
Selatan. Daunnya biasa dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan
“efek stimulan”. Saat ini kokaina masih digunakan sebagai anestetik lokal,
khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek
vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokaina diklasifikasikan sebagai suatu
narkotika, bersama dengan morfina dan heroina karena efek adiktif.
- Alkohol: minuman yang mengandung
etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan
penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol
dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah
melewati batas usia tertentu.
Latar belakang pemakai narkoba:
1.
Depresi
2.
Coba-coba
3.
Pengaruh lingkungan
Depresi
Orang-orang yang
mengalami depresi akan menggunakan obat-obat tersebut dengan tujuan untuk
mendapatkan ketenangan dari permasalahnnya. Karena obat-obatan tersebut
mengandung zat yang dapat menenangkan pikiran seseorang serta orang yang
menggunakan obat obat tersebut sering melakukan imajinasi yang tinggi sehingga mereka
selalu merasa bahagia.
Coba-Coba
Ciri-ciri makhluk hidup
adalah rasa ingin tahu yang selalu menyelimuti pikiran manusia. Para remaja
sering mencoba segala sesuatu yang baru tanpa memikirkan sebab dan akibat
apalagi remaja merupakan masa peralihan dari anak ke tahap dewasa dimana masa
mencari jati diri dalam hal ini pemikiran mereka masih labil.
Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi
pergaulan seseorang.bila seorang anak yang mula-mulanya belum tahu apa-apa
tentang obat obat terlarang,Dia bisa mengetahuinya lewat teman teman bermainnya
yang memperkenalkan atau memberikan penawaran kepada anak tersebut. Tanpa
disadari anak tersebut akan mencoba menggunakan dan akhirnya anak tersebut
kecanduan.jadi lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
kehidupan seseorang.
Dampak dari pergaulan
bebas:
- Kemandulan
- AIDS/HIV
- Kelainan
pada saraf
- Kematian
- Infeksi
virus disekitar kandungan
- Kanker
payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita),
- Kanker
indung telur (Ovarian Cancer).
- Kanker
leher rahim (Cervical Cancer).
- Kanker
hati (Liver Cancer).
10.Kelainan
pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) dll.
Penanggulannya:
- Hindari
pacaran didalam kamar baik di hotel,kost-kostan.
- Hindari
mencoba-coba segala sesuatu tanpa memikirkan sebab dan akibat.
- Hindari
teman yang akan menjerumuskan kita pada pergaulan bebas.
- Belajar
menolak segala Sesuatu yang belum kita ketahui dengan jelas.
- Melakukan
atau mengikuti kegiatan-kegiatan yang membangun seperti
ibadah,organisasi-organisasi.
- Mengakses
informasi yang sewajarnya.
- Hindari
menonton,membaca segala sesuatu yang porno.
Pada
dasarnya kita sebagai manusia adalah makhluk social,bermasyarakat artinya
makhluk bergaul tetapi pergaulan yang seperti apa yang harus kita laksanakan.apakah pergaulan yang
dapat membangun atau mengembangkan karakter kita atau sebaliknya, jadi
pandai-pandailah memilih dan memilah akan kehidupan ini
_
semoga dapat membantu_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar