Minggu, 28 Oktober 2012

Tugas dan implikasi perkembangan peserta didik pada usia sekolah menengah terhadap penyelenggaraan pendidikan


Tugas dan implikasi perkembangan peserta didik pada usia sekolah menengah terhadap penyelenggaraan pendidikan

A.    Konsep tugas perkembangan peserta didik pada usia sekolah menengah
          Tugas-tugas perkembangan berkenaan dengan sikap,prilaku dan keterampilan idealnya harus dikuasai dan diselesaikan sesuai dengan fase usia perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan individu bersumber pada faktor-faktor kematangan fisik, tuntutan cultural kemasyarakatan, cita-cita, dan norma-norma agama.
1.      Tugas-Tugas Perkembangan
Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Anak-Anak
1.    Tugas-tugas perkembangan dalam masa bayi dan kanak-kanak awal:
a.    Belajar berjalan.
b.    Belajar makan makanan padat.
c.    Belajar mengendalikan buang air kecil dan besar.
d.    Belajar membedakan jenis kelamin dan menghargainya.
e.    Memperoleh keseimbangan psikologis.
f.    Menyusun konsep-konsep sederhana tentang realita social dan realita pisik.
g.    Belajar menjalin hubungan secara emosional antara dirinya dengan orang tua, saudara-saudara dan orang lain.
h.    Belajar membedakan antara hal yang benar dengan yang salah, dan mengembangkan “hati nurani”.
      Tugas-tugas perkembangan dalam masa kanak-kanak akhir yaitu:
a.    Belajar tentang ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan yang ringan-ringan atau mudah.
b.    Membentuk sikap-sikap sehat terhadapn dirinya demi kepentingan organismenya yang sedang tumbuh.
c.    Belajar untuk bergaul dan bermain bersama dengan teman seusia.
d.    Belajar menyesuaikan diri dengan keadaan dirinya sebagai wanita atau pria.
e.    Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
f.    Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g.    Mengembangkan kata hati, moral, dan ukuran nilai-nilai.
h.    Mengembangkan sikap-sikap dalam memandang kelompok-kelompok social dan lembaga masyarakat.

2. Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Remaja
a.    Menerima keadaan fisiknya dan menerima peranannya sebagai pria atau wanita.
b.    Menjalin hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebaya baik sesama jenis maupun lain jenis.
c.    Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tuanya dan orang-orang dewasa lain.
d.    Memperoleh kepastiandalam hal kebebasan pengaturan ekonomis.
e.    Memilih dan mempersiapkan diri ke arah suatu pekerjaan atau jabatan.
f.    Mengembangkan keterampilan-keterampilan dan konsep-konsep intelektual yang diperlukan dalam hidup sebagai warganegara yang terpuji.
g.    Menginginkan dan dapat berperilaku yang diperbolehkan oleh masyarakat.
h.    Mempersiapkan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.
i.    Menyusun nilai-nilai kata hati yang sesuai dengan gambaran dunia, yang diperoleh dari ilmu pengetahuan yang memadai.
3. Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Dewasa Awal
a.    Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau calon istri)
b.    Belajar hidup bersama dengan suami atau istri.
c.    Mulai hidup dalam keluarga.
d.    Belajar mengasuh anak-anak.
e.    Mengelola rumah tangga.
f.    Mulai bekerja dalam suatu jabatan.
g.    Mulai bertanggung jawab sebagai warganegara secara layak.
h.    Memperoleh kelompok social yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya.
           Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Dewasa Akhir
a.  Memperoleh tanggung jawab sebagai orang dewasa yang berkewarganegara dan hidup bermasyarakat.
b.  Menetapkan dan memelihara suatu standar kehidupan ekonomi bagi kehidupan.
c.  Membantu anak-anak remajanya untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.
d.  Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang sesuai dengan orang dewasa.
e.  Menciptakan hubungan diri dengan suami atau istri sebagai pribadi.
f.  Menerima dan menyesuaikan diri sehubungan dengan adanya perubuhan-perubahan pisiologis dalam masa dewasa akhir.
g.  Menyesuaikan diri dengan kehidupan orang tua yang sudah lanjut usia.
4. Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Orang Tua
a.    Menyesuaikan diri pada keadaan berkurangnya kekuatan pisik dan kesehatan.
b.    Menyesuaikan diri dalam masa pension dan pendapatan yang berkurang.
c.    Menyesuaikan diri dalam keadaan meninggalnya suami atau istri.
d.    Menjalin hubungan yang rapat dengan teman-teman (kelompok) seusia.
e.    Memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai warganegara berkewajiban dalam hidup bermasyarakat.
f.    Menyusun keadaan hidup yang memuaskan dalam hal pisik.
B.     Implikasi tugas perkembangan peserta didik pada usia sekolah menengah
Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Memperhatikan banyaknya faktor kehidupan yang berada di lingkungan remaja, maka pemikiran tentang penyelenggaraan pendidikan juga harus memperhatikan faktor-faktor tersebut. Sekalipun dalam penyelenggaraan pendidikan diakui bahwa tidak mungkin memenuhi tuntutan dan harapan seluruh faktor yang berlaku tersebut.

a)      Pendidikan yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang di-selenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah
pada umumnya diselenggarakan dalam bentuk klasikal. Penyelenggaraan pendidikan klasikal ini berarti memberlakukan sama semua tindakan pendidikan kepada semua remaja yang tergabung di dalam kelas, sekalipun masing-masing di antara mereka sangat berbeda-beda. Pengakuan terhadap kemampuan setiap pribadi yang beranekaragam itu menjadi kurang. Oleh karena itu, yang harus mendapatkan perhatian di dalam penyelenggaraan pendidikan adalah sifat-sifat dan kebutuhan umum remaja, seperti pengakuan akan kemampuannya, ingin untuk mendapatkan kepercayaan, kebebasan, dan semacamnya.

b). Beberapa usaha yang perlu dilakukan di dalam penyelenggaraan pendidikan, sehubungan dengan minat dan kemampuan remaja yang dikaitkan terhadap cita-cita kehidupannya antara lain adalah:
1) Bimbingan karier dalam upaya mengarahkan siswa untuk menentukan pilihan jenis pendidikan dan jenis pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.
2) Memberikan latihan-latihan praktis terhadap siswa dengan ber-orientasi kepada kondisi (tuntutan) lingkungan.
3) Penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan kurikulum muatan lokal.

c). Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga banyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas perkembangan masa-masa sebelumnya. Untuk mengembangkan model keluarga yang ideal maka perlu dilakukan:
1) Bimbingan tentang cara pergaulan dengan mengajarkan etika pergaulan lewat pendidikan budi pekerti dan pendidikan keluarga.
2) Bimbingan siswa untuk memahami norma yang berlaku baik di dalam keluarga, sekolah, maupun di dalam masyarakat. Untuk kepentingan ini diperlukan arahan untuk kebebasan emosional dari orang tua.






1 komentar: